Peran Guru dalam Mengatasi Tindakan Bullying

Penulis : Aspan Arya Pasaribu (2250100005)
 

Di dalam dunia pendidkan tugas seorang guru bukan sekedar mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, melainkan tugas seorang guru meliputi banyak aspek, baik dari aspek kognitif (mengajarkan ilmu pengetahuan), afektif (memperbaiki akhlak ) dan psikomotorik (Mengembangkan potensi, bakat, minat sesuai dengan potensi yang dimiliki). Sebagai seorang pendidik atau guru dibutuhkan yang namanya kompetensi dan kemampuan. Kegunaan dari penguasaan aspek kompetensi dan kemampuan ini untuk bisa merancang pembelajaran, menyiapkan pembelajaran dengan baik, mempunyai strategi dan teknik yang jitu dalam penyampaian materi agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Bisa mengevaluasi siswa, memahami karakter siswa.

Guru juga dituntut agar bisa memperbaiki akhlak, adab dan moral siswa. Disini tugas guru sangat berat, harus berusaha memperbaiki akhlak yang kurang bagus supaya menjadi akhlak yang baik. Guru juga mempunyai tugas untuk mengembangkan minat dan bakat siswa agar bermanfaat baginya di masa depan. Guru harus bisa melihat bakat dan minat siswa lebih condong kearah mana agar bisa mengarahkan nya dan membimbingnya dengan benar.

Tindakan bullying bukanlah hal baru lagi dalam dunia pendidikan di Indonesia kerena tindakan ini sudah sering kita dengar baik di media cetak dan media sosial. Tindakan ini yaitu perbuatan mengejek, menghina, mencaci maki, meludahi, bahkan tindakan fisik seperti memukul, menendang, meludahi dan melukai. Tindakan ini disebabkan banyak faktor, yaitu :Keluarga. Terjadinya tindakan bullying oleh siswa satu ke siswa lainnya disebabkan kurang perhatiannya orang tua kepada anaknya. orang tau tidak mau bertanya bagaimana keadaan anaknya, tidak mau menanyakan apa masalah yang terjadi, cuek terhadap anaknya yang pulang larut malam akibat ini menyebabkan siswa mencari kegiatan yang bisa menyibukkan dirinya walaupun kegiatan itu tidak bagus. Bisa juga siswa melihat ayahnya memukul ibunya dan menyiksa ibunya hal ini bisa menjadi efek yang buruk kepada psikologi siswa, karena hal ini siswa ingin membalaskan dendam kepada ayahnya. Disebabkan si siswa belum sangggup melawan orang tua nya dia membalaskannya kepada teman nya yang lemah,.Faktor lingkungan ini sangat berpengaruh pada tumbuh kembang siswa, di lingkungan ini juga akan terbentuk sifat baik atau buruk. Jika siswa tinggal pada lingkungan yang buruk, contohnya di lingkungan itu sering terjadi tawuran, kerusuhan, pembakaran, pencurian lama kelamaan si siswa tadi akan terikut-ikut karena rasa penasarannya dan ingin tahu. Sifat ini juga akan terbawa-bawa ke lingkungan sekolah, Teman Sebaya.

Salah memilih teman bisa membuat seseorang terpengaruh sangat cepat dan signifikan. Jika siswa memilih teman yang tidak baik, lama kelamaan akan membuat dia mengikuti sifat temannya yang buruk. Seperti temannya suka mengejek, menghina dan mencaci maki orang lain, tentunya si siswa tadi akan menirunya Lingkungan sekolah juga sangat berpengaruh pada sifat siswa. Kerena kebanyakan waktunya dia habiskan di sekolah untuk menuntut ilmu. Terjadinya tindakan bullying di sekolah disebabkan lemahnya pengawasan guru kepada siswa-siswanya, sehinggga siswa-siswa senior dan memiliki genk akan merasa berkuasa dan akan menindas junior dan siswa yang lemah menurut mereka.

Media sangat berpengaruh pada perkembangan siswa, dewwasa ini kita lihat sangat banyak media, seperti televise mempertontonka tindakan anarkis, tawuran dan kerusuhan yang mana hal ini bisa sangat berpengaruh pada tumbuh kembang siswa. Siswa akan mencoh bahkan meniru apa saja yang dia lihat karena dia beranggapan hal ini bisa dilakukan dan ditiru karena sudah dilihat dan ditampilakn di televise. Solusi dari permasalahan ini yaitu seorang guru harus mensosialisasikan sebagai bentuk pencegahan terhadap tindakan bullying.

Guru harus menjelaskan kepada seluruh siswa apa itu bullying, bahaya dan dampak dari tindakan bullying ini agar siswa-siswa memahami apa itu sebenarnya tindakan bullying dan dampak buruknya. Seorang guru juga harus memiliki hubungan yang baik kepada orang tua siswa, jikalau guru melihat siswa bermasalah, guru bisa menanyakan kepada orang tua siswa agar terjadi kerja sama dan bisa dicari solusi dari permasalahan. Memahami karakter siswa ini juga sangat penting agar bisa memberikan nasehat dan masukan sesuai dengan karakter siswa.

Guru juga harus memberikan edukasi dan ilmu pengetahuan kepada siswa tentang tontonan yang baik untuk dilihat, agar siswa-siswa tidak melihat lagi kasus kerusuhan, anarkis dan tawuuran yang ada di televise. Guru juga harus memberikan edukasi kepada siswa bahwa salah memilih teman akan memberikan dampak buruk bagi masa depan kita. Karena teman yang buruk akan membawa kita kearah yang buruk begitu sebaliknya teman yang baik akan membawa perubahan dan dampak yang baik bagi kita dimasa depan.