Sabtu, 23 November 2024 Pascasarjana UIN Syahada Padangsidimpuan
Telepon
(0634) 22080
E-Mail
pascasarjana@uinsyahada.ac.id
Alamat
Jl. T. Rizal Nurdin, Km. 4,5 Sihitang, Padangsidimpuan
Transformasi Pendidikan Islam dalam Kurikulum Merdeka di Abad ke-21 – Pascasarjana UIN Syahada Padangsidimpuan

Transformasi Pendidikan Islam dalam Kurikulum Merdeka di Abad ke-21

Penulis : Sri Wilda (2350100051)
 

Pendidikan Islam telah mengalami transformasi yang signifikan dalam kurikulum Merdeka di abad ke-21. Kurikulum Merdeka merupakan inisiatif penting yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan pembelajaran kontemporer untuk mempersiapkan generasi Muslim yang tangguh dan berdaya saing di era globalisasi. Transformasi ini mencakup beberapa aspek utama yang memperkuat pendidikan Islam sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional.Pendidikan dianggap sebagai fondasi utama dalam membangun sebuah negara. Untuk mempersiapkan generasi yang siap menghadapi perubahan global, inovasi dalam sistem pendidikan Islam sangat penting. Visi “Kurikulum Merdeka” mencuat sebagai langkah revolusioner dalam memperbaharui pendidikan islam.

Konsep Kurikulum Merdeka dalam Transformasi Pendidikan Islam

Konsep Kurikulum Merdeka bukan sekadar tentang perubahan biasa dalam materi pelajaran atau struktur tradisional kurikulum. Ini merupakan sebuah transformasi menyeluruh dalam cara kita mendekati pembelajaran dan pengajaran. Pada intinya, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk menciptakan dasar pendidikan islam yang membentuk individu yang tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga kemampuan untuk mengaplikasikannya secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.Kurikulum Merdeka menandai peralihan dari pendekatan yang mengedepankan transmisi pengetahuan, di mana siswa berperan sebagai penerima pasif informasi, menuju pembelajaran yang berpusat pada siswa. Hal ini menciptakan lingkungan di mana siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, memperoleh pemahaman yang lebih dalam dan relevan.

Salah satu aspek utama dari Kurikulum Merdeka adalah penekanan pada kreativitas. Ini mencerminkan pemahaman akan pentingnya berpikir kreatif dalam mengatasi tantangan kompleks dalam dunia yang selalu berubah. Kurikulum ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi ide-ide baru, mengembangkan proyek kreatif, dan menemukan solusi inovatif untuk masalah yang dihadapi.

Selain itu, kurikulum merdeka menyoroti pentingnya pengembangan kemandirian dan pemikiran kritis pada siswa. Ini tidak hanya tentang menemukan jawaban yang benar, tetapi juga tentang mengajukan pertanyaan yang relevan, mengevaluasi informasi secara kritis, dan membentuk pemikiran yang didasarkan pada bukti. Di era perubahan yang cepat, siswa perlu dibekali dengan keterampilan dan pemahaman yang relevan agar sukses di masa depan. Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan yang belum terjadi dengan memberikan dasar yang kokoh dalam kreativitas, kemandirian, dan pemikiran kritis. Dengan demikian, siswa tidak hanya siap menghadapi dunia saat ini, tetapi juga mampu membentuk masa depan mereka sendiri.

Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran

Transformasi pendidikan Islam juga mencakup integrasi teknologi dalam pembelajaran. Ini memungkinkan siswa untuk mengakses sumber daya pendidikan Islam secara lebih luas dan efektif. Penggunaan aplikasi, platform daring, dan media digital lainnya memperkaya pengalaman belajar siswa, memfasilitasi pemahaman yang lebih baik tentang ajaran Islam, dan meningkatkan keterampilan teknologi mereka. Integrasi teknologi dalam pembelajaran telah menjadi salah satu poin penting dalam transformasi pendidikan Islam dalam Kurikulum Merdeka di abad ke-21. Melalui penerapan teknologi, pendidikan Islam dapat lebih dinamis, interaktif, dan relevan dengan kebutuhan siswa pada era digital ini.

Pertama, teknologi memungkinkan akses yang lebih luas terhadap sumber daya pendidikan Islam, baik yang bersifat tradisional maupun kontemporer. Dengan adanya internet dan platform pembelajaran daring, siswa dapat mengakses berbagai konten, buku, artikel, dan materi pembelajaran dari berbagai sumber, baik lokal maupun internasional. Hal ini memperkaya pengalaman belajar mereka dan membantu mereka memperoleh pemahaman yang lebih holistik tentang Islam.

Kedua, teknologi memfasilitasi pembelajaran yang bersifat kolaboratif dan interaktif. Melalui aplikasi perangkat lunak, platform media sosial, dan alat komunikasi online lainnya, siswa dapat terlibat dalam diskusi, berbagi ide, dan bekerja sama dalam proyek-proyek pembelajaran. Ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar mereka, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial dan kolaboratif yang penting dalam masyarakat yang semakin terhubung.

Ketiga, teknologi dapat digunakan untuk mengembangkan konten pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat individual siswa. Dengan menggunakan algoritma pembelajaran adaptif, platform pembelajaran dapat secara otomatis menyesuaikan materi dan tingkat kesulitan dengan kemampuan dan preferensi belajar masing-masing siswa. Hal ini membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memastikan bahwa setiap siswa dapat mencapai potensi maksimalnya.

Terakhir, teknologi juga memungkinkan pendidik Islam untuk menyajikan materi pembelajaran dengan cara yang lebih menarik dan memikat. Dengan menggunakan multimedia, simulasi, dan permainan pembelajaran, mereka dapat membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan memotivasi siswa untuk lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran.

Secara keseluruhan, integrasi teknologi dalam pembelajaran telah membawa transformasi yang signifikan dalam pendidikan Islam dalam Konteks Kurikulum Merdeka di abad ke-21. Ini telah membuka pintu bagi inovasi dan peningkatan yang lebih besar dalam pengalaman belajar siswa, serta membantu mereka mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan peluang dalam era digital ini.

Pengembangan keterampilan abad ke-21

Kurikulum Merdeka menempatkan penekanan yang kuat pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti keterampilan pemecahan masalah, kritis berpikir, kolaborasi, dan kreativitas. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa Islam untuk menghadapi tantangan kompleks dalam masyarakat global yang terus berubah. Pendidikan Islam dalam konteks ini tidak hanya mengajarkan pengetahuan agama, tetapi juga memperkuat keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam berbagai bidang kehidupan. Pengembangan keterampilan abad ke-21 menjadi fokus utama dalam transformasi pendidikan Islam dalam Konteks Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang relevan untuk sukses dalam era modern yang cepat berubah.

Beberapa aspek penting dalam pengembangan keterampilan abad ke-21 dalam konteks pendidikan Islam yaitu :

  • Keterampilan berpikir kritis, kurikulum merdeka menekankan pentingnya pengembangan kemampuan siswa untuk menganalisis informasi secara kritis, mengevaluasi argumen, dan merumuskan pemikiran yang logis dan rasional. Dalam konteks pendidikan Islam, hal ini melibatkan kemampuan siswa untuk memahami dan menafsirkan teks-teks agama dengan kritis, serta mengaitkan ajaran Islam dengan konteks sosial dan budaya yang kompleks.
  • Kreativitas dan inovasi, kurikulum merdeka memberikan ruang bagi pengembangan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah, menemukan solusi baru, dan menghasilkan karya-karya yang inovatif. Dalam konteks pendidikan Islam, siswa didorong untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip agama dalam konteks yang kreatif, serta untuk menemukan pendekatan-pendekatan baru dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam.
  • Kemampuan berkomunikasi, kurikulum merdeka menekankan pentingnya kemampuan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan media. Dalam konteks pendidikan Islam, siswa diajarkan untuk mengartikulasikan pemahaman mereka tentang ajaran Islam dengan jelas dan persuasif, serta untuk berkomunikasi secara efektif dengan anggota masyarakat yang beragam latar belakang dan keyakinan.
  • Kemampuan kolaborasi, kurikulum merdeka mendorong siswa untuk bekerja sama dalam tim, berbagi ide, dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama. Dalam konteks pendidikan Islam, hal ini melibatkan kerja sama dalam mempelajari dan memahami ajaran agama, serta dalam berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan amal yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  • Keterampilan teknologi, dalam era digital saat ini penggunaan teknologi menjadi penting dalam pendidikan. Kurikulum Merdeka memasukkan pengembangan keterampilan teknologi dalam pembelajaran, termasuk kemampuan untuk menggunakan perangkat lunak dan platform online dalam memperoleh, mengolah, dan menyajikan informasi.

Dengan mengintegrasikan pengembangan keterampilan abad ke-21 dalam Kurikulum Merdeka, pendidikan Islam dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mempersiapkan generasi masa depan yang mampu beradaptasi dan berhasil dalam dunia yang terus berubah.

Penguatan Nilai-Nilai Islam dalam Kehidupan Sehari-hari

Penguatan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari menjadi aspek krusial dalam transformasi pendidikan Islam dalam Konteks Kurikulum Merdeka abad ke-21. Melalui Kurikulum Merdeka, pendidikan Islam bertujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam setiap aspek pembelajaran, sehingga siswa dapat menginternalisasi dan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa cara penguatan nilai-nilai Islam dilakukan dalam Kurikulum Merdeka yaitu :

  • Pembelajaran Kontekstual, materi pembelajaran dalam kurikulum merdeka disajikan dalam konteks yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini memungkinkan siswa untuk memahami bagaimana nilai-nilai Islam dapat diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan mereka, baik di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat.
  • Pendekatan Berbasis Masalah, pembelajaran dalam kurikulum merdeka didesain untuk mendorong siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari mereka dengan mengacu pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai Islam. Misalnya, siswa dapat diajak untuk merumuskan solusi-solusi yang sesuai dengan ajaran agama dalam menghadapi konflik interpersonal atau dilema etis.
  • Pengalaman Pembelajaran Praktis, kurikulum merdeka mengedepankan pembelajaran yang berbasis pengalaman, di mana siswa aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang memungkinkan mereka untuk mengalami secara langsung bagaimana nilai-nilai Islam dapat diterapkan dalam praktek. Hal ini dapat berupa kegiatan sosial, kegiatan amal, atau simulasi-simulasi situasi kehidupan nyata.

Model peran guru dan pendidik dalam kurikulum merdeka diharapkan menjadi contoh teladan dalam menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan memperlihatkan perilaku yang sesuai dengan ajaran agama, guru dapat menginspirasi dan membimbing siswa untuk mengikuti jejak mereka dalam menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan mereka.

Refleksi dan Diskusi: Kurikulum Merdeka mendorong siswa untuk melakukan refleksi terhadap pengalaman-pengalaman mereka dalam konteks nilai-nilai Islam, serta untuk berdiskusi dan berbagi pemikiran dengan teman-teman mereka. Hal ini memungkinkan siswa untuk memperdalam pemahaman mereka tentang nilai-nilai agama dan menginternalisasi nilainya dengan lebih baik.

Dengan pendekatan yang holistik dan terintegrasi seperti dalam Kurikulum Merdeka, pendidikan Islam dapat menjadi sarana yang efektif dalam memperkuat dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari siswa, sehingga mereka dapat menjadi individu yang taat beragama dan bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Kurikulum Merdeka menandai awal dari transformasi mendalam dalam pendidikan. Dengan memberikan penekanan pada kreativitas, kemandirian, dan keterampilan abad ke-21, ini mempersiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan. Namun, kesuksesan Kurikulum Merdeka bergantung pada komitmen semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama mewujudkannya.

Referensi

  • Abdullah, M. A. (2019). Transformasi Pendidikan Islam di Era Revolusi Industri 4.0: Tantangan dan Peluang. Jurnal Pendidikan Islam, 7(2), 177-195.
  • Hashim, R. S. (2021). Integrasi Teknologi dalam Pendidikan Islam: Tantangan dan Prospek. Journal of Islamic Education and Research, 3(1), 43-58.
  • Mokhtar, A. B. (2023). Pendidikan Islam dalam Konteks Kurikulum Merdeka: Menuju Pengembangan Manusia yang Holistik. Jurnal Pendidikan Islam, 11(1), 23-38.
  • Rahman, A. A. (2022). Transformasi Nilai-Nilai Islam dalam Kurikulum Pendidikan Abad ke-21: Perspektif Pendidikan Islam. Journal of Islamic Studies and Research, 5(2), 87-104.