Penulis : M. Asro’i Rambe (2350100001)
Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini, generasi muda Islam menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam menjaga nilai-nilai keislaman mereka. Meski demikian, satu nilai yang tetap relevan dan penting adalah toleransi. Toleransi tidak hanya berarti menghargai perbedaan, tetapi juga berfungsi sebagai pilar utama dalam memperkuat ukhuwah Islamiah di kalangan milenial.
Toleransi merupakan salah satu prinsip dasar yang diajarkan dalam Islam, dengan fondasi kuat yang berasal dari Al-Quran dan Hadis. Dalam Islam, toleransi tidak sekadar berarti bersabar atau menerima perbedaan, tetapi juga mencakup penghargaan dan penghormatan terhadap keragaman dalam masyarakat. Ajaran Islam menekankan pentingnya hidup berdampingan dengan damai dan harmonis bersama orang-orang dari berbagai latar belakang agama, budaya, dan etnis.
Toleransi merupakan salah satu prinsip dasar yang diajarkan dalam Islam, dengan fondasi kuat yang berasal dari Al-Quran dan Hadis. Dalam Islam, toleransi tidak sekadar berarti bersabar atau menerima perbedaan, tetapi juga mencakup penghargaan dan penghormatan terhadap keragaman dalam masyarakat. Ajaran Islam menekankan pentingnya hidup berdampingan dengan damai dan harmonis bersama orang-orang dari berbagai latar belakang agama, budaya, dan etnis.
Islam mengajarkan bahwa setiap manusia adalah ciptaan Allah SWT dan berhak untuk dihormati serta diperlakukan dengan adil. Prinsip ini tercermin dalam berbagai ayat Al-Quran yang menekankan pentingnya keadilan, kasih sayang, dan saling menghormati. Misalnya, dalam Surah Al-Hujurat ayat 13, Allah berfirman:
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.“
Ayat ini menegaskan bahwa perbedaan di antara manusia merupakan tanda kebesaran Allah dan seharusnya menjadi sarana untuk saling mengenal dan memahami, bukan untuk menciptakan konflik atau permusuhan.
Selain itu, dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW memberikan contoh nyata tentang penerapan toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah Piagam Madinah, sebuah dokumen yang menjamin hak dan kebebasan beragama bagi berbagai komunitas di Madinah, termasuk kaum Yahudi dan Nasrani. Piagam ini menunjukkan komitmen Nabi Muhammad SAW terhadap prinsip keadilan dan perdamaian dalam masyarakat yang beragam. Ada beberapa poin agar toleransi dapat dijalankan dengan semestinya.
1. Menerima Perbedaan
Toleransi memungkinkan generasi muda Islam untuk menerima perbedaan pendapat, keyakinan, dan budaya, baik di antara sesama umat Islam maupun dengan non-Muslim. Hal ini bukan berarti mengabaikan keyakinan atau nilai-nilai agama, tetapi menunjukkan kedewasaan dalam menyikapi perbedaan. Dengan menerima perbedaan, milenial Muslim dapat membangun hubungan yang kuat dan harmonis dengan sesama umat Islam serta dengan masyarakat luas.
2. Menghormati Keanekaragaman
Keanekaragaman dalam keyakinan, budaya, dan latar belakang sosial adalah kenyataan yang tak bisa dihindari. Toleransi memungkinkan milenial Muslim untuk menghormati keanekaragaman tersebut tanpa merasa terancam atau superior. Dengan menghormati keanekaragaman, ukhuwah Islamiah dapat berkembang dalam lingkungan yang inklusif dan adil.
3. Mempererat Hubungan Antarumat
Toleransi juga berperan penting dalam mempererat hubungan antarumat beragama. Dengan menunjukkan sikap toleran, milenial Muslim dapat menjadi teladan bagi masyarakat dalam membangun dialog antaragama yang harmonis dan saling menghormati. Hal ini akan membantu mengurangi konflik dan meningkatkan kerjasama dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
4. Menjaga Persatuan Umat
Dalam konteks yang lebih luas, toleransi merupakan kunci untuk menjaga persatuan umat Islam. Dengan menghargai perbedaan di antara sesama umat Islam, milenial Muslim dapat menghindari perpecahan dan konflik yang tidak produktif. Hal ini memungkinkan umat Islam untuk bersatu dalam menghadapi tantangan dan memperjuangkan kebaikan bersama.
Kesimpulan
Dalam menghadapi perkembangan zaman yang dinamis, toleransi menjadi kunci untuk memperkuat ukhuwah Islamiah di kalangan generasi milenial. Dengan menerima perbedaan, menghargai keanekaragaman, mempererat hubungan antarumat beragama, dan menjaga persatuan umat, generasi muda Muslim dapat berperan sebagai agen perubahan yang positif dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan harmonis.
Oleh karena itu, dalam pandangan Islam, toleransi bukan sekadar konsep teoretis, tetapi menjadi bagian penting dari kehidupan umat Muslim yang diilustrasikan oleh Nabi Muhammad SAW dan diajarkan dalam Al-Quran. Toleransi ini meliputi penghargaan terhadap perbedaan, komitmen terhadap keadilan, dan usaha aktif untuk mempromosikan perdamaian dan harmoni dalam masyarakat. Sebagai individu Muslim, menerapkan prinsip toleransi menjadi tanggung jawab yang harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan dunia yang lebih sejahtera dan damai.