Kamis, 21 November 2024 Pascasarjana UIN Syahada Padangsidimpuan
Telepon
(0634) 22080
E-Mail
pascasarjana@uinsyahada.ac.id
Alamat
Jl. T. Rizal Nurdin, Km. 4,5 Sihitang, Padangsidimpuan
Gaya Komunikasi Wanita Perokok di Kota Padangsidimpuan – Pascasarjana UIN Syahada Padangsidimpuan

Gaya Komunikasi Wanita Perokok di Kota Padangsidimpuan

Penulis: Reza Fahlevi (2450400007)
 

Rokok sudah menjadi perbincangan sejak dulu sebelum kemerdekaan bangsa ini. Rokok menjadi salah satu sumber pendapatan yang menopang income negara ini. Di zaman yang serba simple ini rokok tidak hanya dikomsumsi oleh oleh pria, rokok juga sekarang merambah kepada wanita. Umur wanita perokok diantara 20-28 tahun disebut wanita dewasa. steorotip wanita perokok di Kota Padangsidimpuan cenderung negatif dengan pemaknaan wanita liar, wanita kurang perhatian.

Perokok wanita juga dideskripsikan dengan berbagai gaya bahasa pendekatan kehidupan sosial seperti menambah kepercayaan, tuntutan kehidupan sosial, pengaruh pertemanan, hingga menjadi kebiasaan. Perokok wanita menjadi hal yang tak lazim dikalangan masyarakat.

Memahami faktor banyaknya keasikan dalam berkehidupan banyak lebihnya menjadikan seseornag menjadi berubah memahami resiko yang ditimbulkan dengan merokok dan kenikmatan merokok, mendorong wanita perokok baik dilihat dari segi faktor ekonomi hingga wanita berpendidikan tinggi.

Keinginan untuk merokok lebih besar terjadi pada wanita dibandingkan pria karena wanita secara sifat mudah atau cepat merasasakan gelisah, gundah gulana, berpikir berlebihan dan sebagainya. Banyak faktor yang mempengaruhi wanita merokok bagi secara internal maupun eksternal, baik karna kesehatan mental yang dibawa dari lingkungan keluarga sampai keinginan untuk dipandang mengikuti peradaban.

Dari banyaknya hasil wawancara terhadap perokok wanita ada beberapa poin penting dalam gaya komunikasi keiikutsertaan wanita dalam berbagai hal, diantaranya :

  1. Ketertarikan dan Kemauan Pribadi
    Dorongan dari dalam diri yang membuat seseorang terlibat untuk mengikuti, melaksanakan, dan terlibat aktivitas sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Banyak faktor yang menyebabkan ketertarikan seperti rasa penasaran, kesenangan dan ingin mencapai suatu pencapaian. Ketertarikan atau kemauan seseorang untuk terlibat dalam sesusatu, membawa seseorang termotivasi, fokus, dan antusias dalam menjalakan aktifitas.
  2. Pengaruh Teman dan Lingkungan
    Aktivitas yang dilakukan seseorang dalam mencapai tujuan tertentu membawa dalam konektivitas dan komunikasi dalam menjalakan kehidupan sosial. Gaya komunikasi ini terbawa dari teman ke teman yang mempunyai rasa kemauan dan ketertarikan dalam masalah tertentu.
  3. Keingingan Berkontribusi, Pengakuan, dan Penerimaan
    Gaya dalam berkomunikasi remaja atau dewasa untuk sekarang diwarnai dengan kemauan menyumbangkan atau memberikan feedback terhadap masalah yang membuat nama dan perilaku dari seseorang tersebut dapat diakui, diterima dan mampu menopang nama yang disegani dalam pertemanan.
  4. Rasa Cenderung Meningkatkan Diri
    Terbawa dalam suasana yang terlanjur dilakukan berulang kali membuat seseorang dapat menyakini bahwa sesuatu yang dilakukan dapat memberikan ketenangan yang membawa suasana yang menimbulkan pemahaman diri dan meningkatkan percaya diri.
  5. Mengisi Waktu Luang dengan Dorongan Spiritual dan Emosional
    Masa remaja zaman sekarang banyak dihiasi dalam kekosongan dalam berinteraksi, berkontribusi, dan pengeluaran dalam konteks yang menghasilkan yang membuat masa remaja banyak mengalami kekurangan waktu produktif yang menjadikan kebiasan buruk dalam diri. Kekosongan ini menjadi kebiasan yang buruk seperti begadang, main game dan membawa potensi rasa malas. Dalam rasa malas ini membawa diri dalam perilaku yang mubazir sepanjang hari.

Perokok wanita berdasarkan hasil dari penelitian ini ada faktor-faktor yang menyebabkan seorang wanita muda dapat dipengeruhi oleh bahaya rokok. Perokok wanita berdasarkan hasil dari penelitian ini ada faktor-faktor yang menyebabkan seorang wanita muda dapat dipengeruhi oleh bahaya rokok. Diantaranya kecenderungan merasa gelisah diri sendiri, rasa ingin berpengaruh di dalam lingkungan, ingin diakui atau butuh pengakuan.

Dari jumlah perokok wanita setiap tahun bertambah ada juga orang orang yang dulunya merupakan seseorang yang berperilaku baik, namun dengan lingkungan yang salah menjerumuskan seseorang terhadap rokok. Semisalnya dikalangan mahasiswa dimana seorang mahasiswa yang jauh-jauh datang untuk menuntut ilmu dari kampung ternyata di dalam ekspektasinya, kecenderungan untuk ikut andil dalam sesuatu hal mengakibatkan seseorang ingin dipandang minimalnya untuk setara. Banyak juga hal-hal yang menjadi penyebab seseorang itu menjadi perokok.

Bahaya rokok juga telah dijelaskan dan dipaparkan di kemasan/bungkus rokok, diantaranya menyebabkan gangguan kehamilan dan janin. Kemudian didalam bahaya rokok tersebut juga banyak tersimpan bahaya yang lainnya dimana dokter mengatakan setidaknya seperti kanker dan penyakit paru-paru, kesehatan tulang dan resiko osteoporosis.

Gaya komunikasi ini yang menyebabkan keikutsertaan wanita dalam merokok adalah kesamaan dalam hal yang membuat bahagia. Ada juga yang mengatakan bahwa merokok dalam membuat tenang pikiran, juga mencegah obesitas atau berat badan, dan adanya kesamaan.

Wanita perokok juga dipandang sentimental dilingkungan tempat tinggal seperti padangan wanita nakal, wanita liar, bahkan wanita murahan. Dari pandangan yang nyata sampai pandangan media cenderung negatif.