Penulis : Hamdani Batubara (2350500003)
Realitas yang sering kita jumpai di lapangan, hingga saat ini masih sangat banyak anak didik yang menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang menakutkan sekaligus momok menyebalkan. Selain dianggap sulit, matematika juga dianggap sebagai salah satu dan bahkan nomor satu mata pelajaran dimadrasah yang sangat membosankan. Hal ini tentu juga tidak menutup kemungkinan selain memang materi yang dipelajari sulit, guru dalam menyajikannya kurang membuat siswa termotivasi untuk belajar matematika.
Matematika sering kali dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan membosankan oleh banyak siswa. Namun, dengan pendekatan yang tepat, pelajaran matematika khususnya di MTsN 1 Tapanuli Selatan bisa menjadi menarik dan menyenangkan, bahkan di madrasah yang latar belakang pondok pesantren sekalipun yang mengikuti kurikulum yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Metode belajar yang variatif, inovatif dan menarik menjadikan proses belajar matematika di kelas menjadi terhibur dan menyenangkan siswa. Metode memiliki implikasi terhadap motivasi siswa dalam belajar. Oleh karena itu, pemilihan metode harus tepat guna dan tidak monoton sehingga siswa tidak merasa jenuh dalam menerima materi matematika dari guru. Tugas guru tidak hanya mengajar saja, tapi juga menimbulkan minat siswa terhadap apa yang mereka pelajari. Ada guru yang cuek saja, guru-guru seperti ini mengabiskan waktu mereka di dalam kelas semata-mata hanya untuk menuangkan bahan pembelajaran kepada siswa. Mereka tidak peduli isi pembelajaran yang mereka ajarkan atau yang mereka terangkan itu dapat diterima oleh siswa untuk dijadikan sebagai milikinya atau tidak. Mereka tidak memperhatikan apakah bahan yang mereka ajarkan itu bermanfaat dan mempengaruhi tingkah laku atau perkembangan siswa ke arah yang lebih positif.
Berikut ini beberapa cara agara mata pelajaran matematika lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa di madrasah yang dapat di laksanakan oleh guru baik di Madrasah maupun di Pondok Pesantren.
1. Menggunakan Alat Peraga dan Media Visual
Kementerian Agama RI saat ini sangat konsen terhadap pendidikan kususnya di Madrasah dan Pondok pesantren.bantuan-bantuan yang berupa alat-alat peraga pembelajaran sudah banyak,sebagai contoh alat peraga dan media visual dapat membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih mudah. Misalnya, penggunaan benda-benda nyata untuk menjelaskan konsep-konsep dasar seperti penjumlahan, pengurangan, dan pembagian. Selain itu, penggunaan diagram, grafik, dan video animasi juga dapat membuat pelajaran lebih menarik.
Mengintegrasikan Teknologi dalam Pembelajaran
Madrasah ataupun Pondok pesantren pada saat ini sudah banyak yang memiliki alat Teknologi yang dapat dijadikan sebagai alat yang efektif dalam pembelajaran matematika. Aplikasi dan permainan matematika online dapat membantu siswa belajar dengan cara yang lebih interaktif. Penggunaan papan pintar (smartboard) juga dapat membuat presentasi lebih dinamis dan menarik perhatian siswa.
Pembelajaran Berbasis Proyek
Aplikasi ALEF EDUCATION merupakan aplikasi Pembelajaran berbasis proyek dapat membantu siswa melihat aplikasi nyata dari konsep matematika. Misalnya, proyek membangun model bangunan menggunakan konsep geometris, atau merancang anggaran sederhana menggunakan konsep aritmatika. Dengan cara ini, siswa dapat melihat bagaimana matematika digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kompetisi dan Permainan Matematika
KSM (Kompetisi Sains Madrasah) adalah salah satu wadah bagi siswa/i untuk mengembangkan kompetensinya.Mengadakan kompetisi atau permainan matematika dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Misalnya, kuis matematika, teka-teki logika, atau permainan papan matematika. Kompetisi ini tidak hanya membuat pelajaran menjadi lebih menyenangkan, tetapi juga mendorong siswa untuk berpikir kritis dan cepat.
5. Mengaitkan Matematika dengan Kehidupan Sehari-hari
Mengaitkan konsep matematika dengan situasi kehidupan sehari-hari dapat membantu siswa memahami pentingnya matematika. Misalnya, mengajarkan konsep persentase melalui perhitungan diskon saat berbelanja, atau mengajarkan konsep waktu melalui jadwal harian. Dengan cara ini, siswa dapat melihat relevansi matematika dalam kehidupan mereka.
6. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif, di mana siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas, dapat membuat pelajaran lebih interaktif dan menyenangkan. Dalam kelompok, siswa dapat berdiskusi dan saling membantu dalam memahami konsep-konsep yang sulit. Hal ini juga dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kerjasama antar siswa.
7. Guru yang Kreatif dan Antusias
Peran guru sangat penting dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Guru yang kreatif dan antusias dapat membuat pelajaran matematika lebih menarik. Menggunakan cerita, humor, dan contoh-contoh menarik dalam mengajar dapat membantu meningkatkan minat siswa terhadap matematika.
8. Memberikan Penghargaan dan Umpan Balik Positif
Memberikan penghargaan dan umpan balik positif kepada siswa dapat meningkatkan motivasi mereka. Misalnya, memberikan pujian atau penghargaan kecil kepada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik. Umpan balik positif juga dapat membantu siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk belajar lebih giat.
9. Menciptakan Suasana Kelas yang Mendukung
Suasana kelas yang positif dan mendukung sangat penting dalam pembelajaran. Guru dapat menciptakan lingkungan yang ramah dan inklusif, di mana siswa merasa nyaman untuk bertanya dan berpartisipasi. Dekorasi kelas dengan elemen-elemen matematika yang menarik juga dapat meningkatkan minat siswa.
Dengan menerapkan metode-metode di atas, pelajaran matematika di madrasah dapat menjadi lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa. Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika, tetapi juga menumbuhkan minat dan cinta terhadap matematika.
Matematika bukan lagi menjadi momok yang menakutkan, tetapi menjadi pelajaran yang dinantikan oleh siswa.
Dengan berbagai pendekatan ini, diharapkan pelajaran matematika di madrasah dapat menjadi lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pemahaman mereka terhadap matematika, tetapi juga menumbuhkan minat dan kecintaan mereka terhadap mata pelajaran ini.