Penulis : Roky Darma Yuda (2350100030)
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati. Orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Untuk itu, keterlibatan orang tua sangat penting mengingat kedudukannya sebagai pendidik yang pertama bagi anak-anaknya, dan sekaligus orang tua merupakan contoh identifikasi sehingga apapun yang dilakukan oleh orang tua tentu dapat menjadi tolak ukur atau bahan perbandingan bagi anak . Sejak hari pertama kelahiran anak, dianjurkan kepada setiap muslim untuk segera memberikan ucapan selamat kepada seorang muslim yang melahirkan seorang anak, hal ini dilakukan untuk mempererat ikatan persaudaraan dan kecintaan antar keluarga sesama muslim.
Anak adalah generasi penerus bangsa. Anak dan masa depan adalah satu kesatuan yang dapat diwujudkan untuk membentuk suatu generasi yang dibutuhkan oleh bangsa terutama bangsa yang sedang membangun. Peningkatan keterampilan, pembinaan mental dan moral harus lebih ditingkatkan begitu juga dengan aspek-aspek lainnya. Menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan berbagai perubahan tata nilai, maka anak harus mendapat pembinaan intensif dan terpadu. Untuk itu, orang tua harus memperhatikan perkembangan jasmani, ruhani, dan akal anak-anaknya. Pendidikan anak yang pertama dan paling utama dalam Islam adalah pendidikan dalam keluarga yang berperspektif Islam. Pendidikan dalam keluarga yang berperspektif Islam adalah pendidikan yang didasarkan pada tuntunan agama Islam yang diterapkan dalam keluarga yang dimaksudkan untuk membentuk anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa padaTuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia yang mencakup etika, moral, budi pekerti, spiritual atau pemahaman dan pengalaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Yang nantinya hal itu merupakan sumbangan penting bagi pembangunan bangsa dan negara.
Pendidikan keluarga adalah pendidikan yang berlangsung dalam keluarga yangdilaksanakan oleh orang tua sebagai tugas dan tanggung jawabnya mendidik dalam keluarga. Hubungan antar individu dalam lingkungan keluarga sangat mempengaruhi kejiwaan anak dan dampaknya akan terlihat sampai kelak ketika ia menginjak usia dewasa. Suasana yang penuh kasih sayang dan kondusif bagi pengembangan intelektual yang berhasil dibangun dalam sebuah keluarga akan membuat seorang anak mampu beradaptasi dengan dirinya sendiri, dengan keluarganya dan dengan masyarakat sekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama sangat penting dalam membentuk pola kepribadian anak, karena di dalam keluarga anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma. Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar, agama, dan kepercayaan, nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan peserta didik untuk dapat berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat.
Oleh karena pendidikan keluarga dalam Islam merupakan pendidikan yang penekanannya pada pendidikan aspek jasmani, ruhani dan akal, maka apa yang menjadi metode pendidikan Islam adalah merupakan metode yang tepat dijadikan metode pendidikan keluarga. Menurut Quthub, bahwa metode pendidikan Islam (metode pendidikan keluarga) adalah dengan metode keteladanan, nasehat, pembiasaan, hukuman dan ganjaran. Selanjutnya metode-metode tersebut akan diuraikan berikut ini:
- Metode Keteladanan Keteladanan adalah makna yang diambil dari kata uswah hasanah. Secara terminologi kata al-Uswah (al Uswatun ) berarti orang yang ditiru. Sedangkan hasanah berarti baik.
- Metode Nasehat Dalam bahasa Arab kata “wa’azhahu, ya’izhuhu, wa’zhan, wa’izhah, wamau’izhah” yang berarti mengingatkannya terhadap sesuatu yang dapat meluluhkan hatinya dan sesuatu itu dapat berupa pahala maupun siksa yang menyebabkan ia menjadi ingat.
- Metode Pembiasaan, Pembiasaan berasal dari kata biasa yang berarti merupakan hal yang lazim; umum sudah tidak terpisahkan dari kehidupan sehari hari. Kemudian ditambah kata “pem” dan akhiran “an” yang dapat berarti suatu proses penanaman kebiasaan. Kebiasaan (habit) ialah cara-cara bertindak yang persistent, uniform, dan hampir-hampir otomatis. Pembiasaan sebagai suatu metode pendidikan keluarga menjadi sangat penting karena pembiasaan yang sudah menjadi perilaku seseorang akan secara otomatis atau dengan sendirinya dilakukan.
- Mendidik dengan Metode Ganjaran atau hadiah Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ganjaran berarti menghadiahi atau membalas jasa. Sedangkan penghargaan adalah perbuatan menghargai atau menghormati. Jadi penghargaan yang dimaksud disini ialah menghargai atau menghormati anak-anak yang telah mampu berkarya atau menghasilkan sesuatu produk kebaikan.