Minggu, 24 November 2024 Pascasarjana UIN Syahada Padangsidimpuan
Telepon
(0634) 22080
E-Mail
pascasarjana@uinsyahada.ac.id
Alamat
Jl. T. Rizal Nurdin, Km. 4,5 Sihitang, Padangsidimpuan
Pentingnya Pendidikan Akhlak – Pascasarjana UIN Syahada Padangsidimpuan

Pentingnya Pendidikan Akhlak

Penulis : Sofwan Nashiruddin MZ (2350100002)
 

Pekan ini kita dihebohkan dengan dua berita nasional yang menggemparkan dunia pendidikan, khususnya di Indonesia. Banyak netizen dan masyarakat Indonesia yang sangat menyayangkan kejadian tersebut. Bagaimana mungkin hal tersebut terjadi di negara yang mayoritasnya beragama muslim.

Kasus pertama seorang siswa membacok gurunya. Pembacokan tersebut terjadi di Demak. Menurut berita yang beredar, motif siswa membacok gurunya karena sang guru melarang murid untuk mengikuti ujian tengah semester disebabkan murid belum menyelesaikan tugasnya.

Kasus kedua seorang siswa dirundung lima teman sejawatnya. Perundungan itu berbentuk pukulan, tinjuan, kekerasan verbal. Kasus perundungan itu terjadi di Cilacap. Dari berita yang berkembang, perundungan terjadi karena lima siswa tidak terima ketika siswa yang dirundung mengaku bagian dari kelompok tertentu. Salah satu pelaku perundungan merupakan siswa yang memiliki prestasi di bidang tertentu.

Dua kasus di atas mengidentifikasi bahwasanya akhlak peserta didik di zaman sekarang sangat jauh dari yang dituntut oleh syari’at Islam. Terlebih lagi adab menghormati yang tua dan mengasihi yang muda. Kasus di atas hanya yang terekam dan tersebar secara nasional, belum lagi yang tidak terekam dan tidak tersebar. Bisa dipastikan kedua hal di atas terjadi juga di sekitar kita.

Padahal dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا،وَيُوَقِّرْ كَبِيْرَنَا

“Bukan termasuk dari golongan kami orang yang tidak menyayangi anak kecil kami dan tidak menghormati orang tua (orang dewasa) kami'”. (HR. At Tirmidzi no.1921)

Ketika kembali menilik salah satu tujuan diutusnya Nabi Muhammad Shallaahu’alaihi wa sallam maka didapati Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Zaman pra diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masyarakat Arab jahiliyah benar-benar memiliki akhlak yang buruk. Bukti buruk dan bobroknya akhlak mereka diantaranya membunuh anak perempuan bermaksud untuk menghindari aib (menurut mereka), judi dan minuman keras merajala lela dan merupakan hal yang biasa, perampokan terjadi dimana-mana yang menyebabkan peperangan antar suku, dan masih banyak lagi.

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ

“Sesungguhnya aku hanyalah diutus untuk menyempurnakan akhlak yang luhur.” (HR. Ahmad no. 8952 dan Al-Bukhari dalam Adaabul Mufrad no. 273)

Sering didapati para ulama klasik maupun cendekiawan muslim kontemporer menyebutkan tujuan pendidikan islam adalah menjadikan akhlak peserta didik menuju kesempurnaan secara bertahap. Dikutip dari buku Dr. Moh. Roqib, M.Ag; Muhammad Athiyah al-Abrasyi menyatakan bahwa tujuan pendidikan Islam untuk membentuk akhlak mulia, persiapan menghadapi kehidupan dunia-akhirat, persiapan untuk mencari rizki, menumbuhkan semangat ilmiah, dan menyiapkan profesionalisme subjek didik. Dari lima rincian tujuan pendidikan Islam tersebut, semuanya harus menuju pada titik kesempurnaan yang salah satu indikatornya adalah adanya nilai tambah secara kuantitatif dan kualitatif.

Apa yang menjadikan Pendidikan akhlak itu penting?

Pertama, akhlak itu merupakan refleksi dari pada pribadi seorang. Kita mungkin pernah mendengar sya’ir lagu “Akhlak ialah bunga diri, modal hidup dimana-mana…” Sering kita mendapati lembaga-lembaga bisa meluluskan peserta didik dengan nilai akademik yang hampir sempurna. Tapi sayangnya sangat sedikit yang memiliki akhlak yang baik. Hasilnya, mereka tidak mampu untuk berkembang dengan baik di lingkungan masyarakat umum pasca lulus. Di antara contohnya ialah yang sudah penulis sebutkan di awal tadi.

Kedua, akhlak dapat mengendalikan pergaulan. Ketika seseorang memiliki akhlak yang baik, maka kejadian yang telah penulis sebutkan di atas insyaAllah tidak akan terjadi. Lewat Pendidikan para guru dan orang tua menjelaskan bagaimana bersikap kepada yang lebih tua dan yang lebih muda sesuai dengan syari’at islam.

Ketiga, akhlak dapat memengaruhi ketentraman keluarga dan masyarakat. Ketentraman dalam keluarga dan masyarakat tidak mungkin dapat dicapai kecuali setiap lapisan masyarakat dan person memiliki akhlak yang baik. Jika setiap lapisan masyarakat tidak mampu untuk meletakkan hormat dan rasa sayang sesuai pada tempatnya maka akan sulit mewujudkan masyarakat yang harmonis dan islamis.

Demikianlah pentingnya pendidikan akhlak bagi peserta didik. Mendidik akhlak peseta didik merefleksikan salah satu tujuan diutusnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam. Mendidik akhlak merupakan salah satu tujuan pendidikan Islam. Memiliki akhlak yang baik mencerminkan baiknya pribadi seseorang dan menjadi bekal dalam kehidupan bermasyarakat dan bersosial.